Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 00:52:03【Kabar Kuliner】917 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(81611)
Artikel Terkait
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- Kemarin, alasan penerbitan PP 38/2025 hingga anggota DPR nonaktif
- Program MBG Lampung telah jangkau 86 persen penerima manfaat
- Pengunjuk rasa di London kecam pelanggaran gencatan Gaza oleh Israel
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
- Serial Zomvivor Thailand tayang di Netflix, tambah wakil Asia Tenggara
- Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit
- Sentuhan inovasi berbasis tradisi di desa wisata Majalengka
- Dari PPKD Jaksel menuju ke Negeri Sakura
- Polres Cianjur duga kebakaran berasal dari truk tangki BBM
Resep Populer
Rekomendasi

Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya

Insiden pelepasan suar nodai konser reuni Oasis di Melbourne

BGN: Penerima manfaat MBG berpotensi tembus 40 juta akhir Oktober

BI bangun tugu uang rupiah tiga dimensi di Bali

Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan

Musim pancaroba pengaruhi turunnya daya tahan tubuh

BGN: Baru10 SPPG di Lebak memiliki SLHS, ditunggu akhir November

Puluhan calon relawan SPPG di OKU jalani tes kesehatan